Selasa, 19 November 2013

(Fasilitator CD Tim 01 : Dian Nata Yasrija,S.Hut & Meiza Ramadanti,S.Pd)

Ada sebuah rumah sederhana di pinggiran jembatan pantai panjang Kelurahan Nusa Indah di Kota Bengkulu. Di situ ada seorang bapak tua serta anak laki-lakinya menumpang dirumah tersebut dan mereka rajin taat beribadah. Pekerjaannya sehari-hari ialah membuat tempe dan menjualnya keliling di setiap hari menaiki sepeda. Ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan mereka untuk membiayai hidupnya.

 Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri. Pak Gufron serta anaknya yang bernama Ali Muhtar tinggal dirumah itu menumpang karena mereka selain berprofesi sebagai pembuat tempe mereka juga sebagai penjaga mesjid didepan rumah mereka. selama ini. Ketika adzan subuh berkumandang mereka berdua terbangun untuk segera menjalankan salat sebelum memulai aktivitas kegiatan usaha membuat tempe, yang sudah ditekuninya sejak tahun 1992. Adapun proses pembuatan tempe yang dilakukan pak gufron anaknya selama ini dengan cara manual yaitu sebagai berikut :

Selama ini mereka mengupas kulit ari kedelai serta menghaluskan atau memisahkan kacang kedelai menjadi dua dengan menggunakan kedua kaki dengan cara memasukan kacang kedelai tersebut kedalam karung yang telah direbus kemudian dipijak-pijak dengan menggunakan kaki. Hal ini membuat mereka kesulitan baik dari segi tenaga maupun waktu dan produksinya. Kami Fasilitator CD dan BKM “Makmur Jaya” sewaktu melaksanakan survey penerima manfaat kegiatan DDUB di Kelurahan Nusa Indah menemukan rumah mereka dengan bantuan masyarakat sekitar. Alhasilnya kami menjumpai rumah mereka dengan sangat memprihatinkan dari segi ekonomi dan pendapatan mereka. Setelah  kami mewawancarai mereka apa yang mereka sangat butuhkan ternyata mereka membutuhkan mesin penggiling kedelai yang harganya mereka tidak mampu untuk membelinya.

Pada saat pembagian kepada penerima manfaat sekitar 60 orang warga miskin di BKM “Makmur Jaya” Kelurahan Nusa Indah, Pak Gufron berbahagia sekali menerima mesin tersebut sehingga mereka pulang dengan hati yang senang. Mereka menggunakan mesin tersebut dengan cara hati-hati dan dijaga dengan baik-baik. Proses pembuatan tempe dengan menggunakan mesin.

                               Prinsip Kerja Mesin Penggiling Kacang Kedelai


Mesin giling kedelai ini digerakkan oleh sebuah motor penggerak bertenaga listrik dengan sistem continous yang dapat menggiling kedelai sebanyak 35 sampai 200 kilogram per jam secara terus menerus tanpa berhenti. Mesin penggiling kacang kedelai ini terdiri dari dua model, yaitu dinamo penggerak berada di samping dan dinamo penggerak berada di bawah dengan kecepatan sekitar 2800 rpm.
Bahan material yang kontak langsung dengan makanan atau kedelai terbuat dari bahan campuran logam aluminium, stainless steel dan batu sehingga terhindar dari karat yang dapat mengakibatkan keropos pada bodi mesin. Dengan menggunakan mesin ini proses pengolahan pun menjadi lebih praktis dan mudah.
  
“Mesin Giling Kedelai yang dimiliki oleh Pak Gufron dan Anaknya sekarang berdampak besar bagi pendapatan keluarganya yaitu mesin ini membuat mereka sangat efisien dalam membantu proses produksi, menghemat waktu dan tenaga serta meningkatkan kapasitas produksinya”


--------Semoga Bermanfaat Pak Gufron dan Mas Ali-------

0 komentar:

Posting Komentar