(Fasilitator CD Tim
01 : Dian Nata Yasrija,S.Hut & Meiza Ramadanti,S.Pd)
Ada sebuah rumah sederhana di
pinggiran jembatan pantai panjang Kelurahan Nusa Indah di Kota Bengkulu. Di situ ada seorang bapak
tua serta anak laki-lakinya menumpang dirumah tersebut dan mereka rajin taat
beribadah. Pekerjaannya sehari-hari ialah membuat tempe dan menjualnya keliling
di setiap hari menaiki sepeda. Ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan
mereka untuk membiayai hidupnya.
Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang
dibuatnya sendiri. Pak Gufron serta anaknya yang bernama Ali Muhtar tinggal
dirumah itu menumpang karena mereka selain berprofesi sebagai pembuat tempe
mereka juga sebagai penjaga mesjid didepan rumah mereka. selama ini. Ketika
adzan subuh berkumandang mereka berdua terbangun untuk segera menjalankan salat
sebelum memulai aktivitas kegiatan usaha membuat tempe, yang sudah ditekuninya
sejak tahun 1992. Adapun proses pembuatan tempe yang dilakukan pak gufron
anaknya selama ini dengan cara manual yaitu sebagai berikut :
Selama ini mereka mengupas
kulit ari kedelai serta menghaluskan atau memisahkan kacang kedelai menjadi dua
dengan menggunakan kedua kaki dengan cara memasukan kacang kedelai tersebut
kedalam karung yang telah direbus kemudian dipijak-pijak dengan menggunakan
kaki. Hal ini membuat mereka kesulitan baik dari segi tenaga maupun waktu dan
produksinya. Kami Fasilitator CD dan BKM “Makmur Jaya” sewaktu melaksanakan
survey penerima manfaat kegiatan DDUB di Kelurahan Nusa Indah menemukan rumah
mereka dengan bantuan masyarakat sekitar. Alhasilnya kami menjumpai rumah
mereka dengan sangat memprihatinkan dari segi ekonomi dan pendapatan mereka.
Setelah kami mewawancarai mereka apa
yang mereka sangat butuhkan ternyata mereka membutuhkan mesin penggiling
kedelai yang harganya mereka tidak mampu untuk membelinya.
Pada saat pembagian kepada
penerima manfaat sekitar 60 orang warga miskin di BKM “Makmur Jaya” Kelurahan
Nusa Indah, Pak Gufron berbahagia sekali menerima mesin tersebut sehingga
mereka pulang dengan hati yang senang. Mereka menggunakan mesin tersebut dengan
cara hati-hati dan dijaga dengan baik-baik. Proses pembuatan tempe dengan menggunakan mesin.
Prinsip Kerja Mesin Penggiling Kacang Kedelai
Mesin giling kedelai ini digerakkan oleh sebuah motor
penggerak bertenaga listrik dengan sistem continous yang dapat menggiling
kedelai sebanyak 35 sampai 200 kilogram per jam secara terus menerus tanpa
berhenti. Mesin penggiling kacang kedelai ini terdiri dari dua model, yaitu
dinamo penggerak berada di samping dan dinamo penggerak berada di bawah dengan
kecepatan sekitar 2800 rpm.
Bahan material yang kontak langsung
dengan makanan atau kedelai terbuat dari bahan campuran logam aluminium,
stainless steel dan batu sehingga terhindar dari karat yang dapat mengakibatkan
keropos pada bodi mesin. Dengan menggunakan mesin ini proses pengolahan pun
menjadi lebih praktis dan mudah.
“Mesin Giling Kedelai yang dimiliki oleh Pak Gufron
dan Anaknya sekarang berdampak besar bagi pendapatan keluarganya yaitu mesin
ini membuat mereka sangat efisien dalam membantu proses produksi, menghemat
waktu dan tenaga serta meningkatkan kapasitas produksinya”
--------Semoga Bermanfaat Pak
Gufron dan Mas Ali-------
0 komentar:
Posting Komentar