BEST PRACTISE TF O2
By
ZULIATI, SE
Hari
itu tanggal 2 Februari 2012 adalah hari
yang sangat di tunggu-tunggu oleh Ibu
Sumiati,
karena pada hari ini akan diterima nya dana pinjaman bergulir dari
UPK BKM PANCUR MAS KAMPUNG KELAWI, sebesar Rp 2.500.000,-. Dan dana tersebut
akan digunakan untuk membeli sebuah mesin untuk menyuci dan membelah kacang
kedelai sebagai bahan untuk membuat tempe.
Pagi
itu jam 10.00 WIB.dengah senyum di bibir
Ibu Sumiati beranjak dari rumah
melangkah kan kan kaki ke rumah UPk Ibu Ita .Sesamoai disana beliau sudah di
tunggu oleh ibu Ita, fasilitator ekonomi
dan salah seorang anggota BKM Pancur mas Kampung Kelawi. Setelah
mendengarkan penjelasan dari BKM, UPK Ibu
Ita dan didampingi fasilitator Ekonomi TF 02 Ibu Merry mengenai proses
pengembalian pinjaman maka segera dilakukan proses pencairan pinjaman.,dimulai
dengan menandatangani akad perjanjian kredit,surat pengakuan hutang dan
terakhir penandatanganan kuitansi. Selanjutnya uang sebesar Rp 2.500.000,- telah berpindah tangan dari UPK ke Ibu Sumiati
dan diterima nya dengan senyum bahagia.
Tanpa
membuang waktu lagi setelah mengucapkan terimakasih Ibu Sumiati segera beranjak
dari rumah Ibu Ita. Dan bersama suaminya beliau segera menuju ke tempat yang
mau menjual mesinyaitu rumah temannya pembuat tempe juga yang memang mau
menjual mesin tersebut.
Mesin
yang dibeli Ibu Sumiati tersebut bukanlah
mesin yang betul-betul baru karena kalau untuk yang baru dana yang ada
tidak mencukupi. Tapi beliau tetap merasa gembira karena tercapai sudah yang
diinginkannya selama ini. Mesin
tersebut dibeli seharga Rp 2.000.000,-
,jadi masih ada dana ditangan beliau sebesar Rp 500.000,- yang bisa digunakan
untuk menambah modal membeli kacang kedelai.
Setelah mempunyai mesin tentu saja
berpengaruh terhadap proses produksi dan pendapatan. Jika sebelumnya tanpa
menggunakan mesin ibu Sumiati hanya bisa memproduksi tempe sebanyak 90 batang
tempe perhari dengan menggunakan kacang kedelai sebanyak 30 kg,dan memakan
waktu proses dimulai dari pencucian,pembilasan dan memecah kedelai selama 4,5
jam.Setelah memakai mesin produksi tempe beliau meningkat menjadi 150 batang
perhari dengan menggunakan 50 kg kacang kedelai dan hanya memakan waktu proses tidak lebih dari 3 jam. Harga Satu batang
tempe yaitu Rp 5.000,-
Jadi
omzet Ibu Sumiati sebelum memakai mesin yaitu : 90 x Rp 5000,- =Rp 450.000,-
Setelah
memakai mesin omzet menjadi ; 150 x Rp
5000,- = Rp 750.000,- .
Jadi
kenaikan omzet Ibu Sumiati sebesar Rp
750.000,- - Rp 450.000,- = Rp 300.000,-
Tentu
saja hal tersebut menambah pendapatan keluarga Ibu Sumiati ,dan juga menjadikan
tujuan dari kegiatan dana bergulir di UPK BKM Pancur Mas bisa tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar