BEST
PRACTISE TF 02
By Zuliati,SE
Fasilitator Ekonomi TF 02
Sang primadona? sepertinya merupakan ungkapan yang tepat untuk kegiatan dana bergulir yang
sumber dananya berasal dari dana APBD atau yang lebih terkenal dengan DDUB di
Korkot Kota Bengkulu.
Bagaimana bisa? Ya, bisa,karena sejak di
luncurkannya dana ddub pada tahun 2010 yang kebanyakan pemanfaatannya oleh BKM
dilaksanakan pada tahun 2011 dan sebagian besar untuk kegiatan dana
bergulir,dana ddub tersebut terus menunjukkan pesonanya. Hal ini bisa terlihat
dari peminatnya dan tingkat pengembalian yang diperoleh rata-rata 95% di kota
Bengkulu bahkan mengungguli dana bergulir reguler yang bersumber dari APBN.
Tentu saja hal ini membuat fasilitator terheran,apa
yang membuat pemanfaat lebih tertarik dengan dana ddub ini ketimbang dana
regular. Dari pengamatan yang dilakukan, ada beberapa faktor yang membuat ddub
lebih diminati,antara lain:
1.Peminjam DDUB perorang, regular ksm
2.Pengisian Proposal pinjaman lebih mudah
3.Tanggung renteng tidak diwajibkan
4. Besaran pinjaman lebih meningkat bisa mencapai
5juta perorang
Keempat hal inilah yang menurut saya membuat dana
bergulir ddub lebih diminati daripada dana bergulir reguler,sehingga menjadi
primadona.
Namun hal ini bukan semata-mata hal yang sangat
menggembirakan, bagi kita semua karena bagaimanapun dana reguler tidak bisa
begitu saja dianggap tidak berhasil,ataupun ditinggalkan. Karena banyak
pembelajaran yang bisa dipetik dari pelaksanaannya. Seperti: peminjam harus
tergabung dalam KSM hal ini mengajarkan bagaimana kita bisa saling mengenali
karakter teman kita,saling bekerjasama,dan saling membantu. Tanggung Renteng
mengajarkan kita untuk bertanggung jawab karena jika kita menunggak maka teman
di kelompok yang akan ikut menanggung akibatnya dan juga mengajarkan kita untuk
saling peduli dengan orang-orang yang ada di kelompok kita tersebut,misalnya jika
ada yang menunggak yang lain akan bertanya kenapa terjadi tunggakan dan bisa
ikut mencari solusi.Sedangkan besaran pinjaman yang dibatasi untuk pinjaman
pertama Rp 500.000,- memberikan pelajaran bagaimana kepercayaan itu bisa diada
dimulai dengan hal yang kecil dahulu,karena bagaimana mungkin bisa dipercaya
untuk pinjaman yang lebih besar,jika pinjaman yang jumlahnya kecil saja sudah
terjadi tunggakan. Hal-hal inilah yang bisa dijadikan pelajaran oleh kita
semua,baik fasilitataor,bkm,upk,peminjam dan masyarakat umumnya,kenapa skim
peminjaman dana bergulir reguler dibuat sedemikian rupa.
Jadi masyarakat diharapkan bisa memahami adanya
skim peminjaman dana regular,yang mereka anggap merepotkan merupakan tujuan
pembelajaran yang banyak sekali manfaatnya. Namun pilihan ada dimereka
sendiri mereka adalah pelaku dan
penerima manfaat. Apakah DDUB tetap menjadi sang primadona,atau kembali
ketujuan mulia dari program?
0 komentar:
Posting Komentar