Rabu, 20 November 2013

BEST PRACTISE TF O2
By ZULIATI, SE


Hari itu tanggal  2 Februari 2012 adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh  Ibu Sumiati,
karena pada hari ini akan diterima nya dana pinjaman bergulir dari UPK BKM PANCUR MAS KAMPUNG KELAWI, sebesar Rp 2.500.000,-. Dan dana tersebut akan digunakan untuk membeli sebuah mesin untuk menyuci dan membelah kacang kedelai sebagai bahan untuk membuat  tempe.
Pagi itu jam 10.00 WIB.dengah senyum di bibir  Ibu  Sumiati beranjak dari rumah melangkah kan kan kaki ke rumah UPk Ibu Ita .Sesamoai disana beliau sudah di tunggu oleh ibu Ita, fasilitator ekonomi  dan salah seorang anggota BKM Pancur mas Kampung Kelawi. Setelah mendengarkan penjelasan dari  BKM, UPK Ibu Ita dan didampingi fasilitator Ekonomi TF 02 Ibu Merry mengenai proses pengembalian pinjaman maka segera dilakukan proses pencairan pinjaman.,dimulai dengan menandatangani akad perjanjian kredit,surat pengakuan hutang dan terakhir penandatanganan kuitansi. Selanjutnya uang sebesar Rp 2.500.000,-  telah berpindah tangan dari UPK ke Ibu Sumiati dan diterima nya dengan senyum bahagia.

Tanpa membuang waktu lagi setelah mengucapkan terimakasih Ibu Sumiati segera beranjak dari rumah Ibu Ita. Dan bersama suaminya beliau segera menuju ke tempat yang mau menjual mesinyaitu rumah  temannya  pembuat tempe juga yang memang mau menjual  mesin tersebut.
Mesin yang dibeli Ibu Sumiati tersebut bukanlah  mesin yang betul-betul baru karena kalau untuk yang baru dana yang ada tidak mencukupi. Tapi beliau tetap merasa gembira karena tercapai sudah yang diinginkannya selama ini. Mesin tersebut dibeli  seharga Rp 2.000.000,- ,jadi masih ada dana ditangan beliau sebesar Rp 500.000,- yang bisa digunakan untuk menambah modal membeli kacang kedelai.

Setelah mempunyai mesin tentu saja berpengaruh terhadap proses produksi dan pendapatan. Jika sebelumnya tanpa menggunakan mesin ibu Sumiati hanya bisa memproduksi tempe sebanyak 90 batang tempe perhari dengan menggunakan kacang kedelai sebanyak 30 kg,dan memakan waktu proses dimulai dari pencucian,pembilasan dan memecah kedelai selama 4,5 jam.Setelah memakai mesin produksi tempe beliau meningkat menjadi 150 batang perhari dengan menggunakan 50 kg kacang kedelai dan hanya memakan waktu proses  tidak lebih dari 3 jam. Harga Satu batang tempe yaitu Rp 5.000,-
Jadi omzet Ibu Sumiati sebelum memakai mesin yaitu : 90 x Rp 5000,- =Rp 450.000,-
Setelah memakai mesin  omzet menjadi ; 150 x Rp 5000,- = Rp 750.000,- .
Jadi kenaikan omzet Ibu Sumiati sebesar  Rp 750.000,- - Rp 450.000,- = Rp 300.000,-

Tentu saja hal tersebut menambah pendapatan keluarga Ibu Sumiati ,dan juga menjadikan tujuan dari kegiatan dana bergulir di UPK BKM Pancur Mas bisa tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar