Selasa, 19 November 2013


Oleh:  Meri Noprita, S.E / Fas. Ekonomi TF 02 Bengkulu

          Ibu Sumiati adalah sosok ibu rumah tangga yang ikut membantu suami yang berjualan tempe untuk menghidupi keluarga. Pada awal nya ibu sumiati bergabung di dalam KSM kamboja untuk menambah modal usaha tempe, dengan pinjaman pertama sebesar Rp.500,000,-. Sebelum meminjam di PNPM Mandiri Perkotaan ibu sumiati bermodalkan hanya Rp.210.000,-untuk satu kali produksi, yang akan di jual di pasar-pasar tradisional/kalangan.

Usaha Tempe ibu Sumiati

Berkat bantuan dari PNPM Mandiri perkotaan dari dana DDUB, sekarang ibu sumiati dapat meminjam sampai dengan Rp.1.500.000,-, namun ini masih dirasa kurang, karena ibu sumiati menginginkan untuk membeli mesin penggilingan yang harga nya mencapai RP.2.500.000,-. Untuk meringankan pekerjaan yang selama ini dilakukan secara manual, diharapkan dengan adanya mesin penggilingan ini bisa memproduksi tempe yang lebih banyak lagi, sehingga keuntungan akan bertambah begitu juga dengan  pendapatan keluarga. Untuk itu ia sangat mengharapkan untuk pinjaman selanjutnya ia bisa dapat tambahan modal lagi untuk membeli mesin giling tempe.
            Ibu sumiati adalah salah satu orang yang sadar bahwa pinjaman dana bergulir ini adalah bantuan dari pemerintah untuk membantu mereka yang mempunyai usaha kecil, yang diharapkan dapat terus bergulir, Beliau tidak ikut tergoda dengan bisikan anggota-anggota yang lain, yang tidak mau membayar. Walaupun hidup dengan sangat sederhana, namun ia mempunyai pengelolaan ekonomi rumah tangga yang bagus. Dari pendapatan penjualan tempe setiap hari nya ibu sumiati membuat  beberapa tabungan dari bambu di rumah nya. Dimana di pisahkan antara tabungan untuk masa depan, untuk modal usaha,  bayar hutang dana bergulir P2KP, untuk makan sehari-hari, dan juga untuk kebutuhan keluarga yang lain. “Kalau tidak di atur seperti  ini saya tidak bisa untuk membayar hutang dan mencukupi kebutuhan keluarga” ujar ibu sumiati.  “Walaupun uang yang dibayarnya terdiri dari uang logam/recehan yang penting cukup” ucap UPK sambil tersenyum. Dan UPK ( ibu heri yunita ) pun berjanji untuk membantu ibu sumiati agar bisa membeli mesin giling tempe. Ibu heri yunita sangat berharap KSM-KSM yang lain mempunyai pemikiran dan semangat yang sama untuk maju seperti ibu sumiati, dan bebas dari belenggu kemiskinan selama ini. Mudah-mudahan impian dan keinginan ibu Sumiati untuk terus berkembang dan maju dapat tercapai untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah

0 komentar:

Posting Komentar